Contoh ASSURE model
ASSURE MODEL
Pada SD kelas 6, Mata Pelajaran :olahraga (kompetensi roll depan & belakang)
Analyze Learners:
A. Karakteristik umum sisiwa :
Rentang umur rata-rata 11-12 tahun dan senang terhadap pelajaran olah raga
Karakteristik khusus siswa SD tersebut :
• Siswa menganggap olahraga sebagai kegiatan sepak bola
• Terdapat perbedaan kemampuan antara siswa laki-laki dan perempuan
• Olahraga dijadikan sebagai soft terapi bagi siswa (kebebasan dari materi ajar yang mereka anggap membosankan)
• Kebiasaan siswa yang masih suka merendahkan kemampuan teman lain, sehingga dalam pembelajaran sering terjadi kegaduhan.
B. Kemampuan awal siswa :
• Rata-rata siswa telah memiliki kemampuan dalam bidang keolahragaan, karena mereka telah memperolehnya dalam kelas sebelumnya dan diteruskan kembali di kelas ini untuk lebih mendalaminya, serta adanya pengetahuan yang telah terbentuk siswa melalui kehidupan sehari-hari.
• Dalam diri tiap individu anak memiliki potensi masing-masing, sehingga pendidik/guru harus mampu mengidentifikasi kemampuan siswa yang lebih menonjol dalam bidang keolahragaan
• Siswa sebelumnya telah mengetahui konsep dari olah raga yang akan dipraktekan, yaitu berupa teori yang telah diberikan, tapi mereka belum mengetahui secara persis/detail mengenai gerakan apa yang akan mereka praktekan.
C. Gaya belajar pembelajar :
• Siswa melakukan pembelajaran ini dengan menggunakan gaya visual-kinestetik yaitu setelah siswa melihat apa yang dipraktekan guru, mereka akan langsung mempraktekan apa yang mereka lihat
• Melihat umur merika yang rata-rata 11-12 tahun, di usia itu mereka lebih tertarik belajar dengan melihat dan mempraktekan. Dan adanya rasa ingin tahu yang besar dalam diri mereka.
State Standard and Objectives :
Tujuan pembelajaran ini yaitu berupa pencapaian kompetensi yang dipelajari (senam lantai). Gerakan senam lantai terdiri dari 3 macam gerak yaitu roll depan, roll belakang dan handstand, tujuan dari kompetensi tersebut adalah :
• Siswa mampu melakukan gerakan roll depan dengan benar sesuai dengan contoh/instruksi dan teori yang diajarkan guru
• Siswa mampu melakukan gerakan roll belakang dengan baik dan bener sesuai dengan contoh dan teori yang disampaikan guru
• Sisiwa mampu melakukan gerakan handstand dengan baik dan benar sesuai dengan contoh dan teori yang diberikan guru.
Kriteria standard patokan dalam pencapaian kompetensi senam lantai antara lain : Dalam gerakan roll depan misalnya, standard patokan pencapaianya yaitu dapat melakukan gerakan tersebut yang terdiri dari beberapa tahap : terdapat 3 gerakan awalan-berguling-akhiran. Awalan dengan posisi tubuh jongkok dan kepala ditelungkupkan, posisi tangan lurus diatas matras, kemudian melakukan dorongan kedepan dan diakhiri dengan posisi duduk.Pembelajaran dilakukan sesuai dengan atau mengadopsi kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga semua aspek kemampuan yang dimiliki siswa dapat dikembangkan secara optimal.
Select Strategies, Technology, Media and Materials:
A. Menentukan strategi
Dalam pembelajaran olahraga terdapat dua aspek pengetahuan yang disampaikan yaitu berupa teori dan praktek. Strategi yang digunakan yaitu dimulei dari penyampaian teori terlebih dahulu, setelah itu guru mendemonstrasikan gerakan yang disampaikan dalam teori tadi. Setelah siswa mempraktekanya kemudian mereka melakukan latihan berulang-ulang secara langsung dan selanjutnya proses penilaian berlangsung.
Guru selalu memberi motivasi/dorongan kepada siswa, karena siswa merasa tidak mampu padahal mereka belum mencobanya. Dan guru memberi motivasi kepada siswa untuk membakar semangat mereka yaitu melalui kebebasan bermain sepak bola setelah siswa mampu mempraktekan gerakan kompetensi dengan baik dan benar. Sehingga jika mereka belum dapat mempraktekannya mereka tidak bias bermain sepak bola.
Untuk penyampaian teori praktek, teori diberikan oleh guru pada saat bulan Ramadan, dan untuk praktek dilakukan setelah bulan ramadhan berakhir.
Dalam pembelajaran guru juga dapat menggunakan strategi Drill and practice. Karena dalam kompetensi olahraga terkadang siswa telah mengerti atau mengetahui terhadap kompetensi tersebut (lari misalnya). Sehingga setelah guru mencontohkanya siswa dapat langsung latihan, kemudian penilaian.
Utillize Technology, Media, and Materials:
A. Penggunaan media
Dalam kompetensi senam lantai media yang digunakan disini yaitu :
• Buku penjaskes
• Desain CD pembelajaran
• Media visual
Dan alat peraga berupa : Matras
Dalam pelajaran olahraga, media yang digunakan dalam pembelajaran tergantung kompetensi apa yang akan diajarkan, karena dalam olahraga banyak gerakan atau kompetensi yang diberikan kepada siswa.
B. Penyediaan bahan
Dalam pembelajaran olahraga penyampaian materi maupun praktek dapat pula disampaikan guru melalui berbagai inovasi yang dibuat guru. Misalnya jika guru dalam keadaan kurang baik atau keadaan alam sedang hujan, guru dapat menggunakan media desain CD pembelajarn untuk penyampaian teori dan gerak atau menggunakan media visual berupa gambar-gambar yang mewakili gerakan-gerakan yang akan dipelajari.
C. Penggunaan media, technologi, dan bahan
Penguraian mengenai beberapa penggunaan media dalam pembelajaran yaitu :
• Alat peraga berupa matras: Matras digunakan guru sebagai alat pembantu untuk mempraktekan kompetansi yang sedang diajarkan
• Buku penjaskes : Disini guru dijadikan sebagai bahan utama dalam pembelajaran karena buku menyimpan banyak bahan/materi/informasi mengenai apa yang akan dipraktekan. Dari buku guru dapat menyampaikan apa yang akan disampaikan, sehingga siswa dapat mengerti dan paham, dan siswa juga belajar melalui media buku untuk lebih memperjelas materi. Buku sebagai gambaran terhadap apa yang akan dipraktekan.
• Desain CD pembelajaran : Media tersebut digunakan untuk meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar, seperti adanya penyampaian materi melalui CD pembelajaran dengan menampilkan contoh-contoh gerakan olahraga yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan video pembelajran tentang peraih olimpiade pada anak-anak berkebutuhan khusus. Dan melalui media ini membantu guru dalam penyampaian materi yang mungkin praktek tidak memungkinkan untuk dilakukan sehingga dapat ditampilkan melalui CD pembelajaran demikian juga dengan media visual
• Media Visual: Media yang digunakan guru untuk variasi atau menghandari terjadinya kebosanan siswa dalam belajar. Yaitu berupa penyampaian materi melalui gambar-gambar yang mewakili materi.
Require Learner Participation
• Olahraga adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi siswa. Karena mereka merasa bebas bermain dan terbebas dari materi-materi pelajaran lain yang mereka anggap membosanka dan membutuhkan banyak pemikiran.
• Studend-center, pembelajaran berpusat pada siswa yaitu adanya Tanya jawab antara siswa dan guru mengenai pemahaman terhadap materi. Adanya pemusatan kemampuan berdasarkan potensi maing-masing individu
Olahraga dijadikan sebagai soft terapi siswa. Yaitu untuk memberi semangat atau penyegaran siswa setelah melakukan aktivitas-aktivitas didalam sekolah.
Evaluate and Revise: Dalam penilaian, guru memberikan dua bentuk penilaian yaitu teori dan praktek:
• Penilaian praktek dilakukan guru secara langsung, yaitu setelah guru mendemonstrasikanya kemudian dipraktekan, latihan dan melakukan proses penilaian. Untuk perolehan nilai praktek, jika seorang siswa tidak dapat mencapai standar kompetensi, maka siswa dapat mengikuti remedial/pengulangan terhadap kompetensi yang belum dicapai. Dan jika siswa tersebut benar-benar tidka dapat mempraktekanya, maka guru akan memberikan penilaian standar pada siswa.
Untuk evaluasi teori, guru mengadakan evaluasi berupa tes, tes yang biasanya dilakukan diakhir grade(tingkatan). Untuk nilai yang tidak memenui standar dilakukan pula remedial.
analisis dilakukan oleh kelompok 1 yang beranggotakan : Umi Masitoh, Elsa Sugiarti, Maya dikiria, Winda Setyaningsih, kinanti hyuningtyas, dan ditya jati W.
Pada SD kelas 6, Mata Pelajaran :olahraga (kompetensi roll depan & belakang)
Analyze Learners:
A. Karakteristik umum sisiwa :
Rentang umur rata-rata 11-12 tahun dan senang terhadap pelajaran olah raga
Karakteristik khusus siswa SD tersebut :
• Siswa menganggap olahraga sebagai kegiatan sepak bola
• Terdapat perbedaan kemampuan antara siswa laki-laki dan perempuan
• Olahraga dijadikan sebagai soft terapi bagi siswa (kebebasan dari materi ajar yang mereka anggap membosankan)
• Kebiasaan siswa yang masih suka merendahkan kemampuan teman lain, sehingga dalam pembelajaran sering terjadi kegaduhan.
B. Kemampuan awal siswa :
• Rata-rata siswa telah memiliki kemampuan dalam bidang keolahragaan, karena mereka telah memperolehnya dalam kelas sebelumnya dan diteruskan kembali di kelas ini untuk lebih mendalaminya, serta adanya pengetahuan yang telah terbentuk siswa melalui kehidupan sehari-hari.
• Dalam diri tiap individu anak memiliki potensi masing-masing, sehingga pendidik/guru harus mampu mengidentifikasi kemampuan siswa yang lebih menonjol dalam bidang keolahragaan
• Siswa sebelumnya telah mengetahui konsep dari olah raga yang akan dipraktekan, yaitu berupa teori yang telah diberikan, tapi mereka belum mengetahui secara persis/detail mengenai gerakan apa yang akan mereka praktekan.
C. Gaya belajar pembelajar :
• Siswa melakukan pembelajaran ini dengan menggunakan gaya visual-kinestetik yaitu setelah siswa melihat apa yang dipraktekan guru, mereka akan langsung mempraktekan apa yang mereka lihat
• Melihat umur merika yang rata-rata 11-12 tahun, di usia itu mereka lebih tertarik belajar dengan melihat dan mempraktekan. Dan adanya rasa ingin tahu yang besar dalam diri mereka.
State Standard and Objectives :
Tujuan pembelajaran ini yaitu berupa pencapaian kompetensi yang dipelajari (senam lantai). Gerakan senam lantai terdiri dari 3 macam gerak yaitu roll depan, roll belakang dan handstand, tujuan dari kompetensi tersebut adalah :
• Siswa mampu melakukan gerakan roll depan dengan benar sesuai dengan contoh/instruksi dan teori yang diajarkan guru
• Siswa mampu melakukan gerakan roll belakang dengan baik dan bener sesuai dengan contoh dan teori yang disampaikan guru
• Sisiwa mampu melakukan gerakan handstand dengan baik dan benar sesuai dengan contoh dan teori yang diberikan guru.
Kriteria standard patokan dalam pencapaian kompetensi senam lantai antara lain : Dalam gerakan roll depan misalnya, standard patokan pencapaianya yaitu dapat melakukan gerakan tersebut yang terdiri dari beberapa tahap : terdapat 3 gerakan awalan-berguling-akhiran. Awalan dengan posisi tubuh jongkok dan kepala ditelungkupkan, posisi tangan lurus diatas matras, kemudian melakukan dorongan kedepan dan diakhiri dengan posisi duduk.Pembelajaran dilakukan sesuai dengan atau mengadopsi kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga semua aspek kemampuan yang dimiliki siswa dapat dikembangkan secara optimal.
Select Strategies, Technology, Media and Materials:
A. Menentukan strategi
Dalam pembelajaran olahraga terdapat dua aspek pengetahuan yang disampaikan yaitu berupa teori dan praktek. Strategi yang digunakan yaitu dimulei dari penyampaian teori terlebih dahulu, setelah itu guru mendemonstrasikan gerakan yang disampaikan dalam teori tadi. Setelah siswa mempraktekanya kemudian mereka melakukan latihan berulang-ulang secara langsung dan selanjutnya proses penilaian berlangsung.
Guru selalu memberi motivasi/dorongan kepada siswa, karena siswa merasa tidak mampu padahal mereka belum mencobanya. Dan guru memberi motivasi kepada siswa untuk membakar semangat mereka yaitu melalui kebebasan bermain sepak bola setelah siswa mampu mempraktekan gerakan kompetensi dengan baik dan benar. Sehingga jika mereka belum dapat mempraktekannya mereka tidak bias bermain sepak bola.
Untuk penyampaian teori praktek, teori diberikan oleh guru pada saat bulan Ramadan, dan untuk praktek dilakukan setelah bulan ramadhan berakhir.
Dalam pembelajaran guru juga dapat menggunakan strategi Drill and practice. Karena dalam kompetensi olahraga terkadang siswa telah mengerti atau mengetahui terhadap kompetensi tersebut (lari misalnya). Sehingga setelah guru mencontohkanya siswa dapat langsung latihan, kemudian penilaian.
Utillize Technology, Media, and Materials:
A. Penggunaan media
Dalam kompetensi senam lantai media yang digunakan disini yaitu :
• Buku penjaskes
• Desain CD pembelajaran
• Media visual
Dan alat peraga berupa : Matras
Dalam pelajaran olahraga, media yang digunakan dalam pembelajaran tergantung kompetensi apa yang akan diajarkan, karena dalam olahraga banyak gerakan atau kompetensi yang diberikan kepada siswa.
B. Penyediaan bahan
Dalam pembelajaran olahraga penyampaian materi maupun praktek dapat pula disampaikan guru melalui berbagai inovasi yang dibuat guru. Misalnya jika guru dalam keadaan kurang baik atau keadaan alam sedang hujan, guru dapat menggunakan media desain CD pembelajarn untuk penyampaian teori dan gerak atau menggunakan media visual berupa gambar-gambar yang mewakili gerakan-gerakan yang akan dipelajari.
C. Penggunaan media, technologi, dan bahan
Penguraian mengenai beberapa penggunaan media dalam pembelajaran yaitu :
• Alat peraga berupa matras: Matras digunakan guru sebagai alat pembantu untuk mempraktekan kompetansi yang sedang diajarkan
• Buku penjaskes : Disini guru dijadikan sebagai bahan utama dalam pembelajaran karena buku menyimpan banyak bahan/materi/informasi mengenai apa yang akan dipraktekan. Dari buku guru dapat menyampaikan apa yang akan disampaikan, sehingga siswa dapat mengerti dan paham, dan siswa juga belajar melalui media buku untuk lebih memperjelas materi. Buku sebagai gambaran terhadap apa yang akan dipraktekan.
• Desain CD pembelajaran : Media tersebut digunakan untuk meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar, seperti adanya penyampaian materi melalui CD pembelajaran dengan menampilkan contoh-contoh gerakan olahraga yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan video pembelajran tentang peraih olimpiade pada anak-anak berkebutuhan khusus. Dan melalui media ini membantu guru dalam penyampaian materi yang mungkin praktek tidak memungkinkan untuk dilakukan sehingga dapat ditampilkan melalui CD pembelajaran demikian juga dengan media visual
• Media Visual: Media yang digunakan guru untuk variasi atau menghandari terjadinya kebosanan siswa dalam belajar. Yaitu berupa penyampaian materi melalui gambar-gambar yang mewakili materi.
Require Learner Participation
• Olahraga adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi siswa. Karena mereka merasa bebas bermain dan terbebas dari materi-materi pelajaran lain yang mereka anggap membosanka dan membutuhkan banyak pemikiran.
• Studend-center, pembelajaran berpusat pada siswa yaitu adanya Tanya jawab antara siswa dan guru mengenai pemahaman terhadap materi. Adanya pemusatan kemampuan berdasarkan potensi maing-masing individu
Olahraga dijadikan sebagai soft terapi siswa. Yaitu untuk memberi semangat atau penyegaran siswa setelah melakukan aktivitas-aktivitas didalam sekolah.
Evaluate and Revise: Dalam penilaian, guru memberikan dua bentuk penilaian yaitu teori dan praktek:
• Penilaian praktek dilakukan guru secara langsung, yaitu setelah guru mendemonstrasikanya kemudian dipraktekan, latihan dan melakukan proses penilaian. Untuk perolehan nilai praktek, jika seorang siswa tidak dapat mencapai standar kompetensi, maka siswa dapat mengikuti remedial/pengulangan terhadap kompetensi yang belum dicapai. Dan jika siswa tersebut benar-benar tidka dapat mempraktekanya, maka guru akan memberikan penilaian standar pada siswa.
Untuk evaluasi teori, guru mengadakan evaluasi berupa tes, tes yang biasanya dilakukan diakhir grade(tingkatan). Untuk nilai yang tidak memenui standar dilakukan pula remedial.
analisis dilakukan oleh kelompok 1 yang beranggotakan : Umi Masitoh, Elsa Sugiarti, Maya dikiria, Winda Setyaningsih, kinanti hyuningtyas, dan ditya jati W.
0 komentar:
Posting Komentar