Teknologi Pendidikan

Belajar tentang mata kuliah E-Learning di jurusan teknologi pendidikan, di sini : study-elearning.blogspot.com

Online Learning

Belajar di dunia maya lebih banyak koneksi ke berbagai sisi kehidupan, Study-elearning.blogspot.com..

Tak Ada Batasan Waktu

Belajar apa saja, dimana saja, dan kapan pun, di Study-elearning.blogspot.com.

Ayo Gapai Mimpi

Gapai mimpi dengan cara kita sendiri , study-elearning.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label Teori Singkat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori Singkat. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Mei 2011

Contoh Analisys Visual (Poster)

Contoh Analisys Visual (Poster)
Analisis 1



Isi Poster (pesan yang ditangkap)
 Menjaga/memelihara lingkungan alam
 Kebaikan alam untuk kebaikan hidup
 Agar tidak merusak alam
 Melakukan penghijauan/pelestarian alam
 Mencegah dan menanggulangi alam
Kelebihan
 Warna gambar pas (seimbang/balance)
 Teks tidak Berlebihan
 Gambar/objek yang ditampilkan lebih dari satu, dan semua menyiratkan makna dari perlakuan alam
 Isi pesan mudah ditangkap
Kekurangan
 Jika di lihat dari segi penataan gambar, orang mungkin tidak mudah langsung menangkap pesan dengan cepat (misalnya untuk pembaca yang sedang naik mobil/motor) karena gambar yang ditampilkan banyak, dan ruang dari tiap gambar cukup sempit.

Aalisis 2




ini adalah contoh analisis visual berupa poster yang baik, bagaimana bisa dikatakan baik???
karena dengan hanya menampilkan gambar dan sedikit menampilkan kata, pesan dari gambar tersebut dapat cepat ditangkap pembaca dan memiliki makna yang tersirat dalam pemakaian gambar yang tepat.

Klasifikasi Media

Klasifikasi Media
Setyosari & Sihkabuden (2005) mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan lima kategori. Yaitu klasifikasi media berdasarkan: bentuk dan ciri fisiknya, jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh, persepsi indera yang diperoleh, penggunaannya, dan hirarkhi pemanfaatannya:
1)Klasifikasi berdasarkan bentuk dan ciri fisiknya
a. Media pembelajaran dua dimensi yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi dan berukuranpanjang kali lebar saja serta hanya diamati dari satu arah pandangan saja. Misalnyapeta, gambar bagan, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
b. Media pembelajaran tiga dimensi yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi danmempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arahpandang mana saja. misalnya meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan sebagainya.
c. Media pandang diamyaitu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak bergerak/statis). Misalnya foto, tulisan, atau gambar binatangyang dapat diproyeksikan.
d. Media pandang gerakyaitu media yang menggunakan merdia proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi dan video tape recorder termasuk mediapandang gerak yang disajikan melalui layar (screen) di komputer atau layar lainnya.
2) Gerlach dan Ely mengklasifikasikan media berdasarkan ciri-ciri fisiknya ke dalam delapan tipe,yaitu:
a. Benda sebenarnya (realita): orang, kejadian, objek atau benda tertentu.
• Presentasi verbal: media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai(slide), transparansi, cetakan di papan tullis, majalah dan papan tempel.
• Presentasi grafis: bagan, grafik, peta, diagram, lukisan, poster, kartun dankarikatur.
• Potret diam (still picture): potret yang diambil dari berbagai macam objek atauperistiwa yang mungkin dapat dipresentasikan melalui buku, film rangkai (filmstrips),film bingkai (slide) atau majalah/surat kabar.
• Film(motion picture): film atauvideo tape dari pemotretan/perekaman benda atukejadian sebenarnya, maupun film dari pemotretan gambar (animasi).
• Rekaman suara (audio recorder): yaitu rekaman suara saja yang menggunakanbahasa verbal maupun efek suara musik (sound effect).
• Program: terkenal pula dengan istilah pengajaran berprogram, yaitu sikuen dariinformasi baik verbal, visual atau audio yang sengaja dirancang untuk merangsangadanya respons dari pebelajar. ada pula yang dioersiapkan dan diprogram melaluimesin komputer.
b. Simulasi: peniruan situasi yang sengaja diadakan untuk mendekati/menyerupaikejadian atau keadaaan sebenarnya. Misalnya prilaku bagaimana seoarang sopir ketika sedang mengemudi yang ditunjukan pada layar video atau layar film.
4) Klasifikasi berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh, Thomas secara sederhana menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjangpengalaman, yaitu sebagai berikut.
a.Pengalaman langsung (the real life experiences)Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (firs hands experiences)maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
b. Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences)Berupa tiruan atau model dari objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruandari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objekatau kejadian.
c. Pengalaman dari kata-kata (words only )Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dankata-kata yang ditulis maupun dicetak.Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching” mengklasifikasi mediapembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang belajar.Dalam kerucut pengalaman Dale ini jenjang pengalaman disusun secara urut menuruttingkat kekongkritan dan keabstrakkannya. Pengalaman yang paling kongkrit diletakkanpada dasar kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakinabstrak.Berikut Kerucut Pengalaman Dale.

Gambar Kerucut Pengalaman Dale :



3) Klasifikasi berdasarkan pesepsi indera yang diperoleh, dalam penggolongan ini media dibedakan dalam tiga kelas, yaitu media audio, media visual, dan media audio visual. Namun Sulaiman menggolongkan media pembelajaran menjadi sebagai berikut.
a. Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya Audio Cassette TapeRecorder, dan Radio.
b. Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi.
c. Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatuunit media. Misalnya film bersuara dan televisi.
d. Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual kedalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan sound-film.
e. Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidakada, seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televisi.
f. Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapitidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Misalnya: telewritingdan recorded telewriting.
g. Media motion visual: silent film (film-bisu) dan loop-film)
h. Media still visual: gambar, slides, filmestrips, OHP dan transparansi.
i.Media audio: telepon, radio, audio tape recorder dan audio disk.
j. Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simboltertentu saja dan berupa alphanumerik.
4) Klasifikasi berdasarkan penggunaannya :
a. Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual.Misalnya laboratorium bahasa, IPA, IPS serat laboratorium Pusat Sumber Belajar.
b. Media pembelajaran yang penggunaannya secara kelompok (misal film dan slides)
c. Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal (misal televisi).

Pentingnya Media Pembelajaran:
• Dapat membantu guru dan siswa dalam meningkatkan produktivitas, efektivitas, efisiensi pembelajaran
• Membantu proses pembelajaran, sebab tidak semua pengalaman belajar dapat diperoleh secara langsung, tetapi memerlukan media untuk lebih memberikan pengetahuan yang konkret dan tepat serta mudah dipahami.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran : Menurut Kemp and Dayton:
• Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
• Pembelajaran dapat lebih menarik.
• Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
• Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
• Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
• Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
• Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
• Peran guru berubah ke arah yang positif.

Dalam hal ini penggunaan media dalam pembelajaran memiliki peranan penting dalam penempatan dan penggunaanya. Sehingga dibutuhksn prinsip-prinsip yang tepat dalam penggunaan, pemilihan dan pengembangan dari media tersebut. untuk lebih memperdalam ketiga hal tersebut dapat di akses ke alamat berikut :
http://sumberdanmediapembelajaran.blogspot.com/2010/08/prinsip-prinsp-dan-pemilihan-media.html

Contoh ASSURE model

Contoh ASSURE model

ASSURE MODEL
Pada SD kelas 6, Mata Pelajaran :olahraga (kompetensi roll depan & belakang)
Analyze Learners:
A. Karakteristik umum sisiwa :
Rentang umur rata-rata 11-12 tahun dan senang terhadap pelajaran olah raga
Karakteristik khusus siswa SD tersebut :
• Siswa menganggap olahraga sebagai kegiatan sepak bola
• Terdapat perbedaan kemampuan antara siswa laki-laki dan perempuan
• Olahraga dijadikan sebagai soft terapi bagi siswa (kebebasan dari materi ajar yang mereka anggap membosankan)
• Kebiasaan siswa yang masih suka merendahkan kemampuan teman lain, sehingga dalam pembelajaran sering terjadi kegaduhan.
B. Kemampuan awal siswa :
• Rata-rata siswa telah memiliki kemampuan dalam bidang keolahragaan, karena mereka telah memperolehnya dalam kelas sebelumnya dan diteruskan kembali di kelas ini untuk lebih mendalaminya, serta adanya pengetahuan yang telah terbentuk siswa melalui kehidupan sehari-hari.
• Dalam diri tiap individu anak memiliki potensi masing-masing, sehingga pendidik/guru harus mampu mengidentifikasi kemampuan siswa yang lebih menonjol dalam bidang keolahragaan
• Siswa sebelumnya telah mengetahui konsep dari olah raga yang akan dipraktekan, yaitu berupa teori yang telah diberikan, tapi mereka belum mengetahui secara persis/detail mengenai gerakan apa yang akan mereka praktekan.
C. Gaya belajar pembelajar :
• Siswa melakukan pembelajaran ini dengan menggunakan gaya visual-kinestetik yaitu setelah siswa melihat apa yang dipraktekan guru, mereka akan langsung mempraktekan apa yang mereka lihat
• Melihat umur merika yang rata-rata 11-12 tahun, di usia itu mereka lebih tertarik belajar dengan melihat dan mempraktekan. Dan adanya rasa ingin tahu yang besar dalam diri mereka.
State Standard and Objectives :
Tujuan pembelajaran ini yaitu berupa pencapaian kompetensi yang dipelajari (senam lantai). Gerakan senam lantai terdiri dari 3 macam gerak yaitu roll depan, roll belakang dan handstand, tujuan dari kompetensi tersebut adalah :
• Siswa mampu melakukan gerakan roll depan dengan benar sesuai dengan contoh/instruksi dan teori yang diajarkan guru
• Siswa mampu melakukan gerakan roll belakang dengan baik dan bener sesuai dengan contoh dan teori yang disampaikan guru
• Sisiwa mampu melakukan gerakan handstand dengan baik dan benar sesuai dengan contoh dan teori yang diberikan guru.
Kriteria standard patokan dalam pencapaian kompetensi senam lantai antara lain : Dalam gerakan roll depan misalnya, standard patokan pencapaianya yaitu dapat melakukan gerakan tersebut yang terdiri dari beberapa tahap : terdapat 3 gerakan awalan-berguling-akhiran. Awalan dengan posisi tubuh jongkok dan kepala ditelungkupkan, posisi tangan lurus diatas matras, kemudian melakukan dorongan kedepan dan diakhiri dengan posisi duduk.Pembelajaran dilakukan sesuai dengan atau mengadopsi kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga semua aspek kemampuan yang dimiliki siswa dapat dikembangkan secara optimal.
Select Strategies, Technology, Media and Materials:
A. Menentukan strategi
Dalam pembelajaran olahraga terdapat dua aspek pengetahuan yang disampaikan yaitu berupa teori dan praktek. Strategi yang digunakan yaitu dimulei dari penyampaian teori terlebih dahulu, setelah itu guru mendemonstrasikan gerakan yang disampaikan dalam teori tadi. Setelah siswa mempraktekanya kemudian mereka melakukan latihan berulang-ulang secara langsung dan selanjutnya proses penilaian berlangsung.
Guru selalu memberi motivasi/dorongan kepada siswa, karena siswa merasa tidak mampu padahal mereka belum mencobanya. Dan guru memberi motivasi kepada siswa untuk membakar semangat mereka yaitu melalui kebebasan bermain sepak bola setelah siswa mampu mempraktekan gerakan kompetensi dengan baik dan benar. Sehingga jika mereka belum dapat mempraktekannya mereka tidak bias bermain sepak bola.
Untuk penyampaian teori praktek, teori diberikan oleh guru pada saat bulan Ramadan, dan untuk praktek dilakukan setelah bulan ramadhan berakhir.
Dalam pembelajaran guru juga dapat menggunakan strategi Drill and practice. Karena dalam kompetensi olahraga terkadang siswa telah mengerti atau mengetahui terhadap kompetensi tersebut (lari misalnya). Sehingga setelah guru mencontohkanya siswa dapat langsung latihan, kemudian penilaian.
Utillize Technology, Media, and Materials:
A. Penggunaan media
Dalam kompetensi senam lantai media yang digunakan disini yaitu :
• Buku penjaskes
• Desain CD pembelajaran
• Media visual
Dan alat peraga berupa : Matras
Dalam pelajaran olahraga, media yang digunakan dalam pembelajaran tergantung kompetensi apa yang akan diajarkan, karena dalam olahraga banyak gerakan atau kompetensi yang diberikan kepada siswa.
B. Penyediaan bahan
Dalam pembelajaran olahraga penyampaian materi maupun praktek dapat pula disampaikan guru melalui berbagai inovasi yang dibuat guru. Misalnya jika guru dalam keadaan kurang baik atau keadaan alam sedang hujan, guru dapat menggunakan media desain CD pembelajarn untuk penyampaian teori dan gerak atau menggunakan media visual berupa gambar-gambar yang mewakili gerakan-gerakan yang akan dipelajari.
C. Penggunaan media, technologi, dan bahan
Penguraian mengenai beberapa penggunaan media dalam pembelajaran yaitu :
• Alat peraga berupa matras: Matras digunakan guru sebagai alat pembantu untuk mempraktekan kompetansi yang sedang diajarkan
• Buku penjaskes : Disini guru dijadikan sebagai bahan utama dalam pembelajaran karena buku menyimpan banyak bahan/materi/informasi mengenai apa yang akan dipraktekan. Dari buku guru dapat menyampaikan apa yang akan disampaikan, sehingga siswa dapat mengerti dan paham, dan siswa juga belajar melalui media buku untuk lebih memperjelas materi. Buku sebagai gambaran terhadap apa yang akan dipraktekan.
• Desain CD pembelajaran : Media tersebut digunakan untuk meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar, seperti adanya penyampaian materi melalui CD pembelajaran dengan menampilkan contoh-contoh gerakan olahraga yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan video pembelajran tentang peraih olimpiade pada anak-anak berkebutuhan khusus. Dan melalui media ini membantu guru dalam penyampaian materi yang mungkin praktek tidak memungkinkan untuk dilakukan sehingga dapat ditampilkan melalui CD pembelajaran demikian juga dengan media visual
• Media Visual: Media yang digunakan guru untuk variasi atau menghandari terjadinya kebosanan siswa dalam belajar. Yaitu berupa penyampaian materi melalui gambar-gambar yang mewakili materi.
Require Learner Participation
• Olahraga adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi siswa. Karena mereka merasa bebas bermain dan terbebas dari materi-materi pelajaran lain yang mereka anggap membosanka dan membutuhkan banyak pemikiran.
• Studend-center, pembelajaran berpusat pada siswa yaitu adanya Tanya jawab antara siswa dan guru mengenai pemahaman terhadap materi. Adanya pemusatan kemampuan berdasarkan potensi maing-masing individu
Olahraga dijadikan sebagai soft terapi siswa. Yaitu untuk memberi semangat atau penyegaran siswa setelah melakukan aktivitas-aktivitas didalam sekolah.
Evaluate and Revise: Dalam penilaian, guru memberikan dua bentuk penilaian yaitu teori dan praktek:
• Penilaian praktek dilakukan guru secara langsung, yaitu setelah guru mendemonstrasikanya kemudian dipraktekan, latihan dan melakukan proses penilaian. Untuk perolehan nilai praktek, jika seorang siswa tidak dapat mencapai standar kompetensi, maka siswa dapat mengikuti remedial/pengulangan terhadap kompetensi yang belum dicapai. Dan jika siswa tersebut benar-benar tidka dapat mempraktekanya, maka guru akan memberikan penilaian standar pada siswa.
Untuk evaluasi teori, guru mengadakan evaluasi berupa tes, tes yang biasanya dilakukan diakhir grade(tingkatan). Untuk nilai yang tidak memenui standar dilakukan pula remedial.

analisis dilakukan oleh kelompok 1 yang beranggotakan : Umi Masitoh, Elsa Sugiarti, Maya dikiria, Winda Setyaningsih, kinanti hyuningtyas, dan ditya jati W. 
 
Sumber :

Senin, 23 Mei 2011

KASUS-KASUS DALAM PROSES PEMBELAJARAN (AKSI SEORANG TEKNOLOG PENDIDIKAN)


KASUS-KASUS DALAM PROSES PEMBELAJARAN (AKSI SEORANG TEKNOLOG PENDIDIKAN)


Teknologi Pendidikan untuk apa keberadaan mu ?
Apakah keberadaan mu mampu memberi jawaban atas permasalahan pembelajaran selama ini ?
Seorang teknologi pendidikan seperti apa yang dapat diandalkan dalam mengelola pembelajaran?
Waktunya kita melihat contoh-contoh kasus yang muncul dalam pembelajaran pada umumnya, sebagai seorang teknolog pendidikan kita harus mampu melihat dan memperbaiki masalah-masalah ataupun kendala yang dapat menghambat dan menunjang proses pembelajaran dalam kelas maupun diluar kelas. 
Ingatkah kita pada teori sebelumnya yaitu model ASSURE. Model ASSURE memberi kontribusi yang besar dalam proses pembelajaran, nah diantaranya yaitu kita bisa melihat dan mengira-ngira media, teknologi maupun material yang cocok atau tepat dalam pembelajaran nantinya, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih terarah dan efektif.
Berikut beberapa masalah dalam pembelajaran di Indonesia pada umumnya, yang memiliki kata-kata kunci atau clue yang dapat dijadikan patokan dalam menentukan solusinya, dan sebagai seorang teknolog pendidikan kita harus mampu memberi solusi atau pemecahan masalah yang tepat untuk permasalahan tersebut berikut terdapat dua kasus dengan penyelesaian atau solusinya serta terdapat dua yang lain, dan kedua kasus tersebut membutuhkan solusi yang tepat untuk melancarkan kegiatan belajar. Jadi ayo berikan pendapatmu, bagaimana solusi yang harus kita lakukan untuk kaus tersebut….
Kasus 1 :
Disebuah lembaga pendidikan sekolah, terlihat seorang guru yang sedih, dan kesal, karena dalam pembelajaranya dikelas siswa tidak memperhatikan apa yang ia sampaikan dan membosankan. Bahkan mereka malah sibuk mengobrol sendiri, dan ada pula yang lebih suka melihat keluar kelas. Padahal guru tersebut merasa sudah maksimal dalam penyampaian materi, ia telah mengajar dengan suara yang keras, tulisan di papan pun terlihat dengan jelas dipapan. Namun mereka tetap saja melakukan hal-hal lain diluar kegiatan proses belajar, oleh karena itu guru tersebut sangat lelah dan merasa telah terkuras habis tenaganya karena telah mengeluarkan semua kekuatanya untuk menerangkan materi pelajaran kepada siswanya.
SOLUSI :
Di sini kita dapat melihat beberapa masalah yang dialami guru yaitu dalam proses penyampaian materi. Cluenya disini adalah membosankan dan suara keras. Kiat melihat bahwa metode yang digunakan guru perlu diperbaiki, karena apa yang ia lakukan tidak mendapat umpan balik dari siswanya, mereka lebih tertarik untuk mengobrol, melihat ketempat lain, dan tidur mungkin.
Solusinya dapat dilakukan melalui perubahan metode belajar, misalnya melalui diskusi. Setiap siswa membentuk kelompok 2-3 orang anak dan dibawakan pada suatu masalah yang perlu didiskusikan dan mereka harus terlibat aktif dalam proses belajarnya. Agar mereka dapat berkonsentrasi terhadap apa yang sedang dibahas dan memiliki motivasi untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut sehingga diskusi semakin asik.
Solusi lain dapat dilakukan guru dengan melakukan penyampaian teori melalui media teknologi yang ada misalnya computer dan LCD, guru dapat menggunakanya untuk presentasi dengan menggunakan objek-objek gambar yang menarik perhatian atau menampilkan video-video pendidikan yang mampu menarik perhatian siswa dan menumbuhkan motivasi bahwa belajar itu penting bagi mereka.perhatian dan minat belajar mereka kurang dikarenakan metode mengajar yang digunakan tidak tepat serta kekreativan guru dalam mengajar kurang bahkan minim.

Kasus 2
Di sebuah desa tradisional terdapat sekolah SD yang memiliki banyak murid, dalam suatu pembelajarn dikelas seorang guru melihat bahwa kemampuan anak-anak didiknya belum dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik dalam belajar. Sehingga mereka tidak dapat belajar dengan maksimal karena sering terjadi perkelahian dan hal-hal nakal lain yang mereka anggap bahwa siapa yang telah menertawakan dan mengejek adalah musuh sehingga didalam kelas mereka terus rebut dan tidak dapat mengendalikan situasi didalam kelas. Hal tersebut membuat sang guru perlu merasa perlu melakukan perubahan agar komunikasi dan kerjasama diantara siswa mampu tercipta dan menjadikan pembelajaran lebih aktif serta menyenangkan.

Kasus 3
Sebuah sekolah SMK, pada mata pelajaran olah raga seorang guru mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kedua lenganya patah. Padahal guru tersebut masih harus menyelesaikan kompetensi lempar lembing dalam mata pelajaran yang ia ajarkan. Sehingga ia tidak dapat mempraktekan bagaimana posisi tubuh dan keadaan tangan yang baik pada saat melakukan lempar lembing. Apa yang harus dilakukan guru tersebut agar pembelajaranya tetap berlangsung dan siswa dapat mempraktekanya dengan benar.

 Kasus 4
Disebuah desa terpencil terdapat secercah harapan dari murid-murid SD kelas satu yang mempunyai semangat belajar yang tinggi. Namun karena keterbatasan fasilitas dan sarana serta tidak terjangkaunya teknologi sehingga mengakibatkan tidak adanya teknologi yang dapat masuk kedesa mereka. Mengakibatkan guru tidak dapat menyampaikan semua kompetensi dalam pembelajaran secara maksimal serta monoton, sehingga membuat siswa bosan dikelas terus. Misalnya untuk kompetensi pengenalan binatang-binatang dan proses terlahirnya seekor binatang kedunia, jika teknologi dapat digunakan mungkin guru akan memanfaatkanya. Namun disini tidak terdapat media apapun selain papai tulis meja, kursi dan lingkungan sekitar. Apa yang harus dilakukan guru agar kompetensi tersebut dapat benar-benar menarik dan memberi makna yang dalam dalam penyerapan pengetahuan tersebut.
Solusi : cluenya, desa terpencil, jauh dari teknologi, sarana dan prasarana, monoton.
Kurang, bahkan tidak ada teknologi dan sarana yang mendukung membuat guru sulit untuk memberikan teori-teori secara konkrit dan bervariasi. Itulah guru saat ini yaitu tidak mampu melihat dan memanfaatkan benda-benda disekitar yang dpaat memberi manfaat tinggi dalam menyelesaikan kompetensi materi ajar yang ditempuh. Kekreatifan dan inovasi dibutuhkan oleh guru dalam menghadapi hal-hal yang demikian. Cara efektif yang dapat digunakan guru dlam menyelesaikan kompetensinya dapat dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar dengan control dan pengawasan yang diberikan guru kepada siswanya, melalui alam siswa dpat secara langsung melihat binatang-binatang yang ada disekitarnya, dan dapat dilakukan praktek melihat proses terlahirnya seekor binatang kedunia dnegan memperhatikan binatang sekitar yang sedang hamil dan akan mengeluarkan anaknya.

Nahhhh…, untuk kasus 2 dan 3 ayo kita coba selesaikan bersama!!!!

APLIKASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


Belajar, belajar dan terus belajar adalah tugas kita sebagai warga negara Indonesia yang menginginkan kemajuan dan perubahan yang benar-benar kita inginkan. Belajar akan sangat membosankan jika apa yang kita pelajari terus monoton, padahal kegiatan belajar itu akan kita lalui dlaam waktu yang cukup lama, tentu membutuhkan pikiran yang selalu fress dan menyenangkan agar kegiatan belajar kita dapat terus berjalan dengan lancer. Teknologi pendidikan merupakan salah satu solusinya, ayo kita ketahui lebih lanjut mengenai keberadaan teknologi pendidikan dalam menunjang proses pembelajaran kita sehari-hari …

APLIKASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan alat bantu  sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas, terutama peningkatan prestasi belajar siswa. Teknologi pendidikan memiliki karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya (1) Penyebaran informasi secara luas, ,merata, cepat, seragam, dan terintegrasi, sehingga dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud (2) teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta mampu melangkapi, menunjang memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau proposisi materi pelajaran (3) teknologi pendidikan menjadi partner guru dalam rnagka mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak didik (4) teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan memanfaatkanya.
Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar khususnya. Aplikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Pertama, teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembanagan maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan mempunyai fungsi luas, tidak hanya terbatas pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar di kelas, melainkan dapat berfungsi sebagai masukan bagi pembinaan  dan pengembangan kurikulum yang dikaji secara ilmiah, logis sistematik dan raisonal sesuai dengan  tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kedua, teknologi pendidikan menghilangkan, kalaupun tidak keseluruhan, pola pengajaran tradisional. Ia berperan penuh dlam pelaksanaan proses belajar mengajar, meskipun sebenarnya dia tidak dapat menggantikan posisi guru secara mutlak. Guru mempunyai kemampuan (capability) yang terbatas dan dengan teknologi pendidikan pulalah keterbatasan itu tertolong.
Ketiga, teknologi pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi lebih luas, lebih dari hanya sekedar interaksi guru-murid didalam ruangan dan waktu yang sangat terbatas. Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai sumber belajar dan biasanya memberikan rangsangan positif dalam proses pendidikan.
Keempat, aplikasi teknologi pendidikan dapat membuat peranan guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan tidak mampu menggantikan guru secara penuh. Teknologi pendidikan adalah teknologi pendidikan, guru adalah guru. Meskipun demikian bagi guru dan murid, teknologi pendidikan memberi sumbangan yang sangat positif.

Nah, jadi penggunaan teknolgi pendidikan dalam proses pembelajaran tidaklah mengandung pengertian mutlak bahwa kita hanya menggunakan perangkat kerasnya (hardware) saja. Namun dalam pengelolaanya teknologi tersebut membutuhkan kreativitas atau soft skill yang dimiliki oleh si pemakainya.

Sumber : Sudarwan Danim dalam “Media Komunikasi Pendidikan”.1-5:1994.

ALAT-ALAT TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Teknologi merupakan benda-benda yang turut memberi pengaruh dalam kehidupan kita semua, sehingga sebagai manusia yang modern dan berpengatahuan tinggi kita harus bisa mempergunakanya dan memanfaatkan keberadaan teknologi tersebut, khususnya dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, ayo kita pelajari bersama-sama mengenai beberapa alat-lat teknologi dan media pembelajaran sederhana yang kita temui sehari-hari.
ALAT_ALAT TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Jenis alat yang sering kita temui…



Banyak tokoh teknologi pendidikan seperti Thorndike, Pressey, Pavlov, Crowder dan sebagainya. Edward L. Thorndike teorinya law of effect, dimana belajar akan berhasil jika hasil belajar itu memberikan rasa senang pada diri anak. Oleh karena itu setiap jawaban dari stimulus harus diikuti dengan reinforcementstertentu, sehingga anak merasa sukses berangkai.Sidney L. Pressey memperkenalkan mesin mengajar (teaching mechine) sebagai perangkat keras yang harus diisi dengan perangkat lunak. Pressey menggunakan tes objektif yang dapat dinilai sendiri oleh anak. Ivan Pavlov terkenal dengan teori conditioning dan B.F Skinner terkenal dengan pengajaran berprogram linier. Skinner adalah orang pertama yang memperkenalkan programmed instruction itu, selanjutnya diikitu oleh Crowder dengan pengajaran berprogram bercabang.
Kemajuan yang dicapai manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi membuat pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang semakin pesat. Pola hidup manusia dengan kemajuan ilmu dan teknologi mempunyai hunbungan erat, pendidikan mungkin wadah yang paling menonjol dalam rangka kemajuan itu. Dalam rangka kegiatan pendidikan, terdapat beberapa media yang dapat digunakan dari yang paling sederhana sampai yang canggih. Media tersebut antara lain :
1.      Papan tulis
Papan tulis digunakan hampir disetiap ruangan kelas, dan biasanya terbuat dri papan biasa, triplek atau slate. Disekolah-sekolah tradisional papan tulis boiasanya dipakai secara penuh , akantetapi disekolah-sekolah modern, dimana media teknologi cukup bervariasi, papan tulis biasanya digunakan secara terbatas.
Papan tulis mempunyai nilai-nilai tertentu, seperti penyajian bahan dapat dilakukan secara jelas, kesalahan tulis mudah diperbaiki, dpaat merangsang anak untuk kreatif dan dapat menarik perhatian. Penggunaan papan tulis memerlukan ketrampilan menulis dan kerajinan membersihkanya.
2.      Bulletin board dan display
Alat ini biasanya dibuat secara khusus dan digunakan untuk mempertontonkan pekerjaan siswa, gambar-gambar, badan, poster,atau objek berdimensi lainya.kedua alat ini mempunyai nilai tertentu seperti tempat mempertontonkan gambar khusus benda, poster atau karya kelas lainya,dapat digunakan sebagai papan pengumuman kelas,memperluas minat anak dan menumbuhkan semangat serta bertanggungjawab bersama,merangsang inisiatif, kreativitas, dst.
3.      Gambar dan ilustrasi fotografi
Gambar ini tidak diproyeksikan, terdapat disekitar kita dan relative mudah diperoleh untuk ditunjukan kepada anak. Gambar ilustrasi fotografi yang berwarna lebih menarik, arti dari sebuah gambar ditentukan oleh persepsi masing-masing. Kedua media ini memiliki nilai-nilai seperti bersifat konkrit, tak terlalu terbatas oleh ruang dan waktumembantu memperjelas masalah, membantu kelemahan indera, mudah didapat, relative murah, disamping mudah digunakan.
4.      Slide dan film strip
Merupakan gambar yang diproyeksikan, dapat dilihat dan mudah dioperasikan. Namun membutuhkan sumber tenaga listrik dan perangkat keras.
5.      Film
Film pendidikan dianggap efektif untuk digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Film yang diputar didepan siswa harus merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran.
6.      Rekaman pendidikan
Istilah asingnya recording, yaitu alat audio yang tidak diikuti dengan visual. Melalui alat ini kita dapat mendengarkan cerita, pidato, music, sajak, pengajian, dst. Rekaman ini sering dilakukan oleh kelompok individu/siswa, misalnya merekan ceramah guru.
7.      Radio pendidikan
Alat elektronik yang muncul dari perkembangan teknologi informasi. Melalui alat ini orang dapat mendengarkan siaran dari berbagai penjuru dan peristiwa. Radio pendidikan mempunyai nilai tertentu yaitu memberikan berita yang up to date, menarik minat, jangkauan luas, berdasarkan kenyataan, mendorong kreatif, mempunyai nilai rekreatif.
8.      Televisi pendidikan
Merupakan alat elektronik yang berfungsi menyebarkan gambar dan diikuti oleh suara tertentu.. pada dasarnya sama dengan gambar hidup bersuara. Menurut Yusuf Hadi Miarso (1980) penggunaan televise dapat dilakukan dengan beberapa alternatif :
a)      Televise siaran
b)      Televisei rangkaian tertutup
c)      Televise pengajaran dengan layanan tertentu
d)     Televise slow scan
e)      Televise time shared
f)       teleblackboard
9.      Peta dan globe
10.  Buku pelajaranoverhead projector
11.  Tape recorder
12.  Dan alat teknologi pendidikan lainya, antara lain yaitu mesin belajar, leboratorium, computer, museum model pameran, dst.

Sumber : Sudarwan Danim dalam “Media Komunikasi Pendidikan”.17-22:1994.