Kamis, 03 Januari 2013

Kurikulum 2013 - Mendikbud: Bahasa Daerah Tidak Akan Dihapus


Mendikbud: Bahasa Daerah Tidak Akan Dihapus

Mendikbud M Nuh (Foto: Rifa Nadia/Okezone)

JAKARTA - Rencana perubahan kurikulum 2013 yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengundang penolakan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI). Mereka menolak rencana penghapusan beberapa mata pelajaran, seperti bahasa daerah.

Menanggapi isu penghapusan bahasa daerah dari kurikulum tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, meluruskan bahwa bahasa daerah tidak akan dihapuskan dari kurikulum. Menurutnya, di kolom kurikulum jelas tercantum budaya seni, budaya daerah, dan prakarya. Karena bahasa daerah merupakan budaya daerah, jadi tetap terbuka untuk dimasukkan ke dalan kurikulum.

"Di dalam seni dan budaya kita berikan empat pilihan, bisa juga memasukkan bahasa daerah dan itu bisa jadi bagian dari muatan lokal. Ya itu dipersilahkan kepada pihak daerah atau sekolah masing-masing untuk menentukkannya," ujar Nuh usai acara serah terima aset Politeknik Tanah Laut dan Universitas 19 November Kolaka, di Gedung A Kemendikbud, Kamis (3/1/2013).

Nuh menjelaskan, guru-guru yang menolak tersebut mungkin belum mengerti jelas mengenai perubahan kurikulum tersebut.

"Mungkin belum jelas saja. Jangankan guru, yang lain juga akan demo kalau tidak jelas," imbuhnya.

Selain itu, mendikbud menambahkan, tidak benar jika pemerintah menghapuskan bahasa daerah dari kurikulum. Justru bahasa daerah yang menjadi salah satu kearifan lokal harus diperkuat dan dilestarikan. Mengenai isu penghapusan IPA-IPS dan bahasa daerah dari kurikulum, keputusannya akan diumumkan dalam waktu dekat.

"Publik tidak usah khawatir, dalam satu atau dua hari ini kami akan meluruskan hal tersebut (penghapusan beberapa mata pelajaran), dan hasilnya akan disampaikan kepada publik," tutur Nuh.(rfa)

Sumber :okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar