Sabtu, 29 Desember 2012

Teknologi Pendidikan


MENGENAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

1.      Teknologi pendidikan
Barbara B. seels dan Rita C. Richey (1994:1) mengemukakan bahwa teknologi pendidikan secara berkala mengalami proses pengkajian-diri (self-examination) yang dilakukan secara kolektif. Pengkajian menghasilkan berbagai pernyataan professional tentang jati dirinya. Pada tahun 1963 usaha pengkajian tersebut menghasilkan definisi resmi yang pertama mengenai bidang. Definisi tersebut telah beberapa kali diperbaharui, dan tiap kali memberi arah baru bagi bidang tersebut. hasil analisis bersama menghasilkan  definisi bidang tahun 1994 teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar.
Sebelum suatu definisi dikembangkan harus sudah ada kejelasan tentang parameter definisi tersebut. parameter ini adalah anggapan (asumsi) yang melandasi pengambilan keputusan. Maka terlebih dahulu harus ada ketentuan tentang lingkup, tujuan, pandangan, sasaran serta karakteristik utama yang harus dijadikan pertimbangan. Asumsi dasar penyusunan definisi 1994, sebagai berikut (Barbara B. seels dan Rita C. Richey (1994:2) :
a)      Teknologi pembelajaran telah berkembang dari suatu gerakan menjadi suatu bidang dan profesi. Karena profesi menyangkut pengetahuan yang menjadi landasannya, definisi tahun 1994 harus mengidentifikasi serta menekankan teknologi pemebelajaran sebagai suatu “bidang studi” maupun praktek. Sedangkan definisi tahun1977 lebih memberikan penekanan pada peran para praktisi.
b)      Definisi yang disempurnakan harus mencangkup semua wilayah kegiatan kaum ilmuwan maupun kaum praktisi. Wilayah ini merupakan kawasan bidang garapan.
c)      Proses maupun produk sangatlah penting dalam bidang. Karena itu keduanya harus tercermin dalam definisi.
d)     Hal-hal yang sulit dimengerti atau dikenali oleh kaum profesi teknologi pembelajaran berikut penjelasanya harus dihapus dari definisi
2.      Teknologi Pendidikan/Pembelajaran
“Teknologi pendidikan” atau “teknologi pembelajaran”, secara historis keduanya digunakan. Mereka yang setuju dnegan teknologi pembelajaran  berpendapat : kata “pembelajaran” lebih sesuai dengan fungsi teknologi, dan kata “pendidikan” lebih sesuai untuk hal-hal yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan. sebaliknya mereka yang setuju dnegan “pendidikan” berdalih karena “pembelajaran” dianggap sebagai bagian dari pendidikan, maka sebaiknya dipakai istilah yang memberikan cakupan lebih luas.
Definisi AECT tahun 1977 juga membedakan “teknologi pendidikan” dan “teknologi pembelajaran” tergantung dari lingkup masing-masing istilah. Pada definisi AECT 1977, teknologi pembelajaran didefinisikan sebagai bagian dari teknologi pendidikan dengan alasan bahwa instruksi atau pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat terarah dan terkendali saja. Untuk saat ini ke dua istilah tersebut digunakan secara bergantian oleh kebanyakan profesi insane dalam bidang ini.
Segala perangkat dan teori yang ada sekarang, belum dapat dibayangkan oleh gerakan teknologi pembelajaran yang baru saja lahir sekitar tahun 1950 dan 1960-an. Para pengembang pembelajaran terprogram dapat meramalkan akan adanya program CAI atau pembelajaran terpadu computer, namun belum melihat kemungkinan akan adanya pembelajaran video maupun multimedia yang interaktif. Para ahli audiovisual telah melihat potensi permainan dan simulasi, namun bukan permainan video (video games). Langkah desain pembelajaran sangat sederhana saat itu. Orang cukup sekedar menguasai beberapa teknik dan teori pemrograman linier. Jumlah penelitian hanya sedikit,penelitian tentang belajar visual dan bidang-bidang yang lain masih belum ada (Barbara B. seels dan Rita C. Richey, 1994:1-4).
Maka teknologi pendidikan seharusnya mampu mengarahkan mengenai seperti apa dan bagaimana efektifitas penerapan sebuah model, metode atau media apapun khususnya teknologi computer sebagai alat bantu pembelajaran yang efektif dan efisien.
Menurut definisi 1994 teknologi pembelajaran (Barbara B. seels dan Rita C. Richey 1994:10-13) adalah :
a)      Teori dan praktek
Tiap kawasan dalam teknologi pembelajaran mengandung kerangka pengetahuan yang didasarkan pada hasil penelitian dan pengalalman. Hubungan antara teori dna praktek ini menjadi semakin mantap dengan matangnya bidang. Teori berdiri dari konsep bangunan (konstruk), prinsip dan proposisi yang memberi sumbangan terhadap khasanah pengetahuan, sedangkan praktik merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan masalah.
Praktek juga dapat berkontribusi kepada pengetahuan melalui informasi yang didapat dari pengalaman. Dalam teknologi pembelajaran, baik teori maupun praktek banyak menggunakan model yaitu model procedural yang menguraikan cara pelaksanaan tugas, membantu menghubungkan teori dan praktek. Teori juga dapat menghasilkan model untuk memvisualisasikan hubungan, model ini disebut model konseptual.
b)      Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian.
Masing-masing kawasan tersebut saling berhubungan, meskipun tiap fungsi cukup memiliki lingkup dan cirri khas untuk dapat berkembang menjadi bidang studi sendiri. Kawasan desain merupakan sumbangan teoritis terbesar dari teknologi pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas. Kawasan pengembangan telah menjadi matang dan memberikan sumbangan terbesar untuk praktik. Kawasan pemanfaatan secara teoritis maupun praktis masih belum berkembang dengan baik. Meskipun banyak usaha telah dilakukan dalam bidang pemanfaatan media. Kawasan pengelolaan selalu ada dalam bidang karena sumber untuk menunjang berlangsungnya tiap fungsi harus diorganisasikan dan diawasi.
c)      Proses dan sumber, dan
Proses adalah serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan pada suatu hasil tertentu. Pada teknologi pembelajaran dikenal dengan suatu proses perancangan dan penyampaian. Pengertian proses mencangkup tata urutan yang terdiri dari masukan, kegiatan, dan keluaran. Sumber yaitu asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk system pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. bidang ini tumbuh dari minat penggunaan bahan pembelajaran dan proses komunikasi. Sumber belajar mencangkup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap individu belajar dan menampilkan kompetensinya.
d)     Untuk keperluan belajar
Teknologi pembeljaaran bertujuan untukmemacu (merangsang) dan memicu (menumbuhkan) belajar. Memberi tekanan pada bahwa belajar adalah tujuanya, dan pembelajaran adalah sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Disebutkan Mayer bahwa belajar menyangkut adanya perubahan yang relative permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman. Berlo mengungkapkan unsure-unsur pada proses belajar dengan proses komunikasi sejalan. Pada proses komunikasi, pesan diolah dan disalurkan kemudian diterima dan diberikan makna serta disalurkan kembali sebagai umpan balik kepada pengirim pesan. Sedangkan pada proses belajar, orang menanggapi, menafsirkan, dan merespon terhadap rangsangan, dan mengambil pelajaran dari akibat tanggapan tersebut.
Melalui teori yang dipahami dan dikuasai, seorang teknologi pendidikan  melakukan praktek dalam mendesain, memanfaatkan, mengelola, mengembangkan dan menilai proses dan sumber belajar yang digunakan untuk keperluan belajar.  Seorang teknologi pendidikan harus mampu menganalisis kesesuaian media belajar dan tujuan pembelajaran beserta karakteristik peserta didik dan bahan, agar apa yang diterapkan memiliki tingkat keberhasilan yang maksimal.
3.      Domain dalam teknologi pendidikan
Sebelumnya Braudel mengingatkan bahwa teknologi bukanya sekedar aplikasi ilmu pengetahuan, melainkan juga perbaikan proses serta sarana yang memungkinkan suatu generasi menggunakan pengetahuan generasi sebelumnya sebagai dasar bertindak. Orang beranggapan bahwa teknologi tidak hanya berasal dari bidang ilmu pengetahuan melainkan juga bidang-bidang lain seperti seni, penemuan sosia. Jadi ada keterkaitan antara teknologi dan ilmu, namun terpisah.
Menurut rogers, teknologi adalah suatu rancangan langkah instrumental untuk memperkecil keraguan mengenai hubungan sebab akibat dalam mencapai hasil yang diharapkan (roger,1983:12). Selanjutnya dia mengatakan bahwa teknologi umumnya mempunyai dua komponen yaitu aspek perangkat keras berupa peralatan dan aspek perangkat lunak yang berupa informasi. Definisi teknologi pembelajaran yang komprehensif yang tepat dengan kepentingannya yaitu menurut Robert Gagne yang mengatakan bahwa teknologi pembelajaran berhubungan dengan studi dan penciptaan kondisi belajar yang berhasil guna.
Struktur definisi pada definisi 1994 mengenal baik tradisi bidang yang berlaku sekarang maupun kecenderunganya untuk masa depan. Pustaka mengenai bidangyang ada pada saat ini tidak hanya mencangkup unsure media melainkan juga variable dan strategi belajar yang lebih menekankan pada teknikdan teori dari pada pengelompokan media. Dari definisi 1994 seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tiap kawasan dari bidang memberikan sumbangan pada teori dan praktek yang menjadi landasan profesi. Tiap kawasan tersebut berdiri sendiri meskipun saling berkaitan. Hubungan tiap kawasan dengan teori dan praktek :

a.       Domain Desain
Dalam Barbara B seels dan Rita C Richey (1994:31) mengemukakan bahwa kurun wakru tahun 1960-an dan 1976-an Robert Glaser, menulis dan berbicara tentang desain pembelajaran sebagai inti dari teknologi pendidikan (glaser,1976). Kawasan desain pembelajaran membatasi pada fungsi perencanaan, baik pada tingkat mikro ataupun makro.karena hubunganya sangat erat anatara desain pembelajaran dan kawasan lain dari teknologi pembelajaran, landasan pengetahuan desain juga berubah untuk menjaga konsistensi dengan kawasan pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian.
Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Bertujuan untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul.ruang lingkup desain pembelajaran telah diperluas dari sumber belajar atau komponen individual system ke pertimbangan maupun lingkungan yang sistemik. Kawasan desain paling tidak mencangkup empat cakupan utama teori dan praktek, yaitu meliputi studi mengenai Desain System Pembelajaran, Desain Pesan, Strategi Pembelajaran, dan Karakteristik Pebelajar.
b.      Domain pengembangan
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencangkup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Kawasan ini memiliki keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi pembelajaran. Saat ini cirri terakhir dari kawasan ini yaitu teknologi sebagai tenaga penggerak.
Kawasan pengembangan meliputi kategori : teknologi cetak (yang menyediakan landasan untuk kategori lain, media seperti : buku-buku, bahan visual statis, terutama melalui percetakan meknis atau fotografi), teknologi audiovisual (menyajikan pesan-pesan audio-visual melalui mekanis atau elektronik),  teknologi berazaskan computer (cara memproduksi dan menyampaiakan bahan dmenggunakan perangkat bersumber mikro prosesor) dan teknologi terpadu (memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer). Karena kawasan pengembangan mencangkup fungsi-fungsi desain, produksi, dan penyampaian, maka suatu bahan dapat didesain dengan menggunkan satu jenis teknologi, diproduksi menggunakan yang lain, dan disampaikan menggunakan lainya lagi.
c.       Domaiin pemanfaatan
Pemanfaatan adalah akrifitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokan pebelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pebelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pebelajar, serta memasukanya ke dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan. Meliputi : pemanfaatan media (penggunaan sistematis dari sumber belajar), implementasi (penggunaan bahan dan setrateg sesungguhnya dalam pembelajaran ) dan pelembagaan (penggunaan rutin dan pelestarian inovasi pembelajaran), kebijakan dan regulasi (aturan dan tindakan yang dari masyarakat yang berpengaruh pada penggunaan teknologi).
d.      Domain pengelolaan
Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam teknologi pendidikan. kawasan ini berasal dari administrasi pusat media, program media, dan pelayanan media. Pada definisi AECT 1977 fungsi pengelolaan dibagi dalam pengelolaan organisasi dan pengelolaan personil. Dasar teoritis dari pengelolaan informasi adalah disiplin ilmu informasi, dasar lain muncul dari praktek teknologi terpadu kawasan pengembangan dan dari ilmu perpustakaan yang dapat membuka banyak kemungkinan untuk desain pembelajaran.
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan supervise. Secara singkat kategori dalam kawasan pengelolaan meliputi : pengelolaan proyek (meliputi perencanaan, monitoring dan pengendalian proyek desain dan pengembangan), pengelolaan sumber (mencangkup perencanaan, pemantauan dan pengendalian system pendukung dan pelayanaan sumber), pengelolaan system penyampaian (perencanaan, pemantauan dan pengendalian cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan), dan pengelolaan informasi (perencanaan, pemantauan dan pengendalianpemrosesan informasi guna tersedianya sumber untuk belajar)
e.       Domain penilaian
Penilaian ialah proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Penilaian mulai dari menganalisis masalah, merupakan langkah awal yang penting dalam pengembnagan dan penilaian pembelajaran karena tujuan dan hambatan dijeaskan pada langkah ini. Disini, penilaian dibedakan antara penilaian program, projek, dan produk. Dalam kawasan penilaian meliputi kategori : analisis masalah , pnegukuran acuan patokan atau PAP (teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pebelajar mengusai materi), penilaian formatif (cakupan pengumpulan informasi sebagai dasar pengembangan selanjutnya) dan sumatif (pengumpulan informasi tentang kecakupan untuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan ) (Barbara B. Seels dan Rita C. Richey, 1994:29-57).

0 komentar:

Posting Komentar