TRANSISI PENDIDIK ONLINE LEARNING
Seperti yang sudah dibahas pada materi mengenai
pebelajar dan pemelajar online learning. Mereka harus mempunyai kompetensi dan
karakteristik yang menggambarkan dan mampu membawa proses pembelajaran
e-learning menjadi pembelajaran yang benar membawa esensi dari kebutuhan dan
kemanfaatan yang dapat mengarah pada perwujudan terlaksanya proses pembelajaran
sesungguhnya. Disini, Joni rahmat pramudia melakukan penelitian tentang
transisi instruktur online learning. Dengan hasil penelitian :
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap
12 instruktur yang dipandang memiliki kualifikasi khusus, diperoleh hasil
penelitian sebagai berikut:
Pertama, Para
instuktur memiliki pendapat yang relatif sama tentang transisi proses
pembelajaran dari tatap muka ke pembelajaran online. Proses transisional
pembelajaran tersebut banyak menuntut penyesuaian-penyesuaian dalam
implementasinya. Kenyakan instruktur menyebutkan bahwa kualitas dan kuantitas
dari diskusi dan interaksi lebih banyak terjadi pada pola pembelajaran yang
berbasis online ketimbang pembelajaran tatap muka di dalam kelas. Para
instruktur
juga sepakat bahwa pembelajaran online menuntut lebih banyak waktu dan struktur
sehingga implmentasinya perlu dilakukan secara tepat.
Kedua, Para
instruktur mencatat bahwa pembelajaran online memiliki beberapa keunggulan dan
kekurangan. Keunggulan yang ada pada pembelajaran online adalah bahwa
individu/mahasiswa memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kajian materi
secara lebih jauh dan lengkap. Disamping itu, mahasiswa memiliki waktu lebih
banyak untuk mengulang diskusi-diskusi, sehingga mampu menciptakan suasana
diskusi kelas lebih berwarna. Sedangkan kekurangannya adalah bahwa pembelajaran
online ini dipastikan selalu memerlukan teknologi, khususnya bagi mahasiswa
yang mengambil kelas online. Disamping kesulitan dalam menyusun dan menyajikan
materi, para instruktur juga seringkali merindukan bertemu dengan mahasiswa
secara tatap muka.
Ketiga, Hasil
berikutnya berkaitan dengan kepribadian instruktur. Disebutkan bahwa
pembelajaran online dapat mengurangi tekanan dalai menyampaikan materi, karena
terpisah dengan peserta didik, tidak seperti pada pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran online menuntut usaha ekstra agar bias menyentuh dan membentuk
kepribadian yang cemerlang. Beberapa instruktur juga menyampaikan keberatannya
mengenai instruktur yang membelajarkan dengan pola tatap muka yang kebanyakan
hanya untuk memenuhi kepuasan egonya. Ketika ditanyakan mengenai pembelajaran
yang paling disukai, sebagian besar instruktur lebih suka menggunakan pola
pembelajaran yang mengkombinasikan keduanya, yakni pembelajaran tatap muka dan
online. Dua orang instruktur lebih suka membelajarkan dengan tatap muka saja
dan dua orang lainnya lebih suka menggunakan tatap muka saja. Menurut sebagian
instruktur, ada materi-materi tertentu yang lebih tepat menggunakan
pembelajaran online, sedangkan materi
lainnya
lebih cocok bila disampaikan melalui tatap muka.
Keempat, Terdapat
beberapa keuntungan dan kekurangan bagi mahasiswa yang mengambil kelas online.
Beberapa keuntungan itu adalah bahwa mahasiswa akan memperoleh lebih banyak
perhatian secara individual, kelas online menawarkan waktu yang menyenangkan
dan instruktur pembelajaran online memiliki concern yang sungguh-sungguh
bagi kebutuhan mahasiswa kelas online. kekurangan dan kerugiannya adalah bahwa
mahasiswa banyak kehilangan pernyataan pribadi instruktur yang berkenaan dengan
diri mereka dan pengalamannya. Bahkan beberapa instruktur mempertanyakan
kredibilitas pembelajaran online terutama dalam hal pengukuran dan kualitas
isinya.
Kelima, Beberapa
instruktur menawarkan dukungan untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran
online. Para instruktur itu merasakan bahwa diskusi merupakan aktivitas yang
harus terus dilakukan karena akan sangat membantu para instruktur dalam hal
berbagi ide/gagasan. Seorang instruktur mengaku merasa kesulitan untuk
menyampaikan keluhannya sebagai seorang instruktur pembelajaran online karena
ia merasa bahwa semua orang akan melihat e-mailnya dan membuka-buka keluhannya.
Ada beberapa keluhan yang terjait dengan teknologi dan kurangnya mahasiswa yang
memiliki tanggungjawab terhadap pembelajaran online. Ada dua hal penting yang
muncul dalam penelitian ini bahwa ternyata mahasiswa orang dewasa itu berubah
dan harapan instrukturnya juga berubah dengan baik. Dengan perubahan itu,
sangat mungkin muncul dua kelas terpisah, yaitu mahasiswa yang mengikuti
pembelajaran secara personal dan mahasiswa yang mengambil kelas online.
Keenam, Sebagian
besar instruktur beranggapan bahwa pembelajaran online seharusnya berlanjut dan
terus berkembang. Banyak yang berfikir bahwa pembelajaran online akan
mengungguli program-program pembelajaran tatap muka, meskipun sebagiannya lagi
tetap bersikukuh bahwa pembelajaran tatap muka juga akan menjadi mode utama
pembelajaran. Ketika membandingkan studi ini dengan studi yang sama sebelumnya,
jelas ada banyak kesamaan. Peneliti benar-benar meyakini bahwa hasil studi ini menunjukkan
lebih banyak pengalaman aktual instruktur dan bagaimana pengalaman-pengalaman
itu dimaknai.
Sumber : Joni Rahmat Pramudia. Transisi Instruktur Menuju Pendidikan “Online”.pdf
Download
filenya dihttp://www.ziddu.com/download/21158132/Transisi-Terjem.pdf.html :
0 komentar:
Posting Komentar