Kamis, 20 Desember 2012

Artikel- The Learning UM

CONTOH PENDIRIAN/HISTORY ONLINE LEARNING
 



 Ingin tahu salah satu contoh secara lengkap mengenai pendirian sebuah pembelajaran online secar lengkap, terarah, dan terorganisir. Coba kita lihat pembelajaran online di malang, seperti apa bentuk pengembangan,konsep pembelajaran, tujuan program, landasan dan hal-hal penting lainya mengenai e-learning di UM. Dengan slogannya : UM THE LEARNING UNIVERSITY
Lingkungan kampus yang membelajarkan
Etos kerja dan budaya mutu yang mendukung kesehatan organisasi dan proses pengembangan diri
Alokasi waktu dan ruang untuk belajar
Refleksi terhadap kinerja belajar setiap waktu
Norma-norma dan nilai-nilai universal dijadikan rujukan dalam mewujudkan kinerja belajar
Individu menjadi sumber belajar bagi yang lain
Nalar dan pola pikir sistem di dalam menilai kinerja universitas
Ganjaran dan penghargaan kepada mereka yang belajar dan berprestasi
Unggul kinerja dan karya untuk memberikan layanan belajar yang prima
Nara sumber dan rujukan dalam berbagai bidang kepakaran
Integrasi dan internalisasi belajar ke dalam budaya dan sistem nilai universitas
Visi bersama (shared vision) untuk menciptakan indentitas bersama
Emansipatoris dan terbuka akses bagi semua yang memiliki kemampuan dan   motivasi belajar
Riset untuk menghasilkan pengetahuan yang unggul, disertai manajemen yang menumbuhkan kreasi, inovasi, akuisisi, diseminasi, dan implementasi pengetahuan
Sistem manajemen menggerakkan struktur organisasi yang mendorong belajar
Interdisipliner digunakan sebagi acuan kerja dan pengembangan diri
Teknologi sebagai basis kegiatan akademik dan manajemen
Yakin dan percaya diri

Beberapa diantaranya mengenai :
STRATEGI IMPLEMENTASI
The Learning University memiliki makna seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi sebagai learning organization, dan di sisi lain sebagai learning resource. Dalam learning organization, keterlibatan semua unsur (organism) di dalam sistem organisasi itu mengedepankan aspirasi, pengembangan kepedulian, dan pengembangan kapabilitas mereka bersama, sehingga system organisasi UM dan unsur-unsurnya dapat (mem)belajar(kan) satu sama lain. Misi pengembangan diri
ini merupakan prasyarat bagi UM untuk mengemban misi utama membelajarkan masyarakat, sehingga UM menjadi learning resources center bagi semua warga masyarakat segala lapisan. Ini mengandung arti bahwa UM membuka akses seluas-luasnya sebagai tempat dan rujukan belajar bagi semua. Oleh karena itu, strategi implementasi The learning university mengarah pada pengembangan sebagai learning organization dan learning resource.
1. Menuju Learning Organization
Dalam learning organization, belajar merupakan tanggung jawab organisasi dan individu. Terkait dengan hal ini UM bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong pembelajaran individu. Hal-hal yang perlu dilakukan organisasi untuk mengemban tanggung jawab adalah:
1.1 Mengembangkan sikap positif terhadap belajar sebagai pembelajar sepanjang hayat (lifelong learners)
1.2 Mengatasi kendala menuju learning organization
1.3 Mengelola belajar-nya organisasi
1.4 Mengembangkan dan menyediakan sumber belajar
2. Menuju Learning Resource
Sebagai learning resource, UM akan mewujudkan universalitas jati dirinya itu dalam beberapa langkah, antara lain:
2.1 Menggubah Lingkungan Kampus UM yang Membelajarkan
2.2 Mendayagunakan Sumberdaya Manusia UM sebagai Sumber Belajar bagi Semua
2.3 Meningkatkan mutu dan penyebarluasan pesan (content/message)
2.4 Mengembangkan dan diseminasi media pembelajaran
2.5 Mengembangkan sarana dan prasarana
2.6 Menggunakan berbagai teknik/strategi agar dapat memenuhi kebutuhan belajar semua lapisan masyarakat dan semua panggung kehidupan (peran sosial di masyarakat)

PROGRAM PENGEMBANGAN
Sebagai implikasi dari strategi implementasi, disusun program pengembangan menuju the learning university sebagai berikut.
1. Program Pengembangan UM Menjadi Learning Organization
1.1 Pengembangan Sikap Positif terhadap Belajar
a. Mengalokasikan waktu dan ruang untuk belajar.
b. Menjadikan belajar sebagai budaya dan sistem nilai universitas.
c. Membangun sikap responsif terhadap kesalahan belajar.
d. Meningkatkan penerapan belajar proaktif daripada retrospektif.
e. Membangun iklim kerja sebagai proses pengembangan diri.
f. Memberi ganjaran terhadap mereka yang belajar.
1.2 Memperkecil Kendala-kendala Belajar
a. Peningkatan konsistensi antara kebijakan dan kinerja organisasi.
b. Menjamin ketersediaan sumber daya untuk belajar.
c. Meletakkan kegiatan belajar sebagai prioritas ketika mengalokasikan sumber daya.
d. Membangun struktur organisasi yang mendorong belajar.
e. Membangun nilai-nilai universal untuk dijadikan rujukan civitas dan masyarakat dalai mewujudkan kinerja belajar.
f. Kontekstualisasi belajar yang mengacu pada visi universitas.
1.3 Mengelola Belajar Organisasi
a. Membangun kegiatan belajar yang terencana.
b. Menentukan jenis belajar sesuai kebutuhan: pemula, incremental learning, unlearning, dan transformational learning.
c. Membangun sistem layanan prima.
1.4 Penganekaragaman Sumber Daya Belajar
a. Identifikasi potensi semua aspek organisasi universitas sebagai sumber belajar.
b. Peningkatan peran SDM sebagai sumber belajar.
c. Peningkatan setiap kegiatan universitas sebagai sumber belajar.
d. Peningkatan pemanfaatan pesaing, suplier, dan kustomer sebagai sumber belajar.
2. Program Pengembangan UM Menjadi Learning Resource
2.1 Redesain zona kampus untuk mewujudkan lingkungan kampus yang membelajarkan
a. Merancang arsitektur lanskap bangunan yang kaya simbol, pesan, makna, dan nilai.
b. Merancang tapak terpadu yang memiliki makna isoteri dan eksoteri.
c. Membangun lingkungan nonfisik yang membelajarkan
2.2 Pendayagunaan sumberdaya manusia sebagai human capital
a. Membangun manusia yang cerdas instrumental, cerdas interpersonal, dan cerdas sistemik.
b. Pendayagunaan kepakaran sumberdaya manusia.
c. Promosi sumberdaya manusia di berbagai bidang kepakaran
d. Membangun komunikasi pakar antardisiplin
e. Membangun budaya peduli mutu
2.3 Peningkatan produktivitas dan keterujukan (citation) karya ilmiah dan teknologi
a. Peningkatan mutu dan produktivitas karya ilmiah.
b. Pengembangan penelitian unggulan.
c. Peningkatan publikasi karya-karya civitas.
d. Peningkatan kajian interdisipliner.
e. Peningkatan kajian teknologi murni (genuine technology).
f. Peningkatan kajian teknologi terapan.
2.4 Pengembangan, produksi, pendayagunaan, dan penyebarluasan sumber belajar inovatif
a. Produksi media pembelajaran inovatif: CD Pembelajaran, DVD Pembelajaran.
b. Pendayagunaan media massa: majalah, buletin, tabloid, radio siaran dan televisi untuk
penyebarluasan informasi.
c. Pengembangan pusat perbelanjaan akademik (academic shopping center).
2.5 Pendayagunaan sarana-prasarana kegiatan belajar
a. Pendayagunaan TIK untuk pembelajaran
b. Pengembangan laboratorium, studio pengembangan, bengkel, sanggar, galeri, teater, musium
pendidikan, sport center, dan sarana rekreatif.
c. Pengembangan pojok belajar (learning corner).
d. Pengembangan teaching factory.
2.6 Pengembangan strategi/model pendidikan inovatif
a. Peningkatan inovasi bidang praktik pembelajaran.
b. Pengembangan pembelajaran jarak jauh, e-learning.
c. Pengembangan model persekolahan dan pembelajaran.
d. Pengembangan model pembelajaran kecerdasan spiritual religius.
e. Pengembangan model pembelajaran bagi kelompok berkebutuhan khusus.

Sumber : Rektor Suparno. UM The learning university. Malang :UM



0 komentar:

Posting Komentar